ASN BerAKHLAK #Bangga Melayani Bangsa

Detail Berita

Apa yang dimaksud dengan Kurang Aktivitas Fisik

Blog Single

Kurang Aktivitas Fisik adalah kondisi di mana seseorang tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup atau sesuai dengan rekomendasi kesehatan untuk menjaga kebugaran tubuh. Aktivitas fisik mencakup berbagai gerakan tubuh yang meningkatkan penggunaan energi, seperti berjalan, berlari, bersepeda, atau melakukan pekerjaan rumah tangga.

Kurang aktivitas fisik merupakan salah satu faktor utama penyebab berbagai masalah kesehatan kronis yang serius. Kurangnya pergerakan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi, hingga beberapa jenis kanker. Selain itu, kurang aktivitas fisik juga memperburuk kondisi kesehatan mental, seperti meningkatnya risiko kecemasan, depresi, dan stres.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bahwa orang dewasa harus melakukan setidaknya 150–300 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau 75–150 menit aktivitas fisik intensitas tinggi per minggu untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal. Ketika seseorang tidak memenuhi jumlah aktivitas fisik yang disarankan, ini dikategorikan sebagai kurang aktivitas fisik.

Informasi Seputar Kurang Aktivitas Fisik

Menurut World Health Organization (WHO), kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama kematian akibat penyakit tidak menular (noncommunicable diseases/NCD). Orang yang kurang aktif secara fisik memiliki peningkatan risiko kematian sebesar 20% hingga 30% dibandingkan dengan mereka yang cukup aktif. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari aktivitas fisik yang rutin:

1. Pada Anak-anak dan Remaja
Aktivitas fisik meningkatkan kebugaran fisik, kesehatan kardiometabolik, kesehatan tulang, hasil kognitif, kesehatan mental, dan menurunkan kadar lemak tubuh.

2. Pada Orang Dewasa dan Lansia
Aktivitas fisik secara teratur mengurangi risiko kematian dari segala penyebab, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, hipertensi, beberapa jenis kanker, diabetes tipe-2, serta risiko jatuh. Selain itu, aktivitas fisik meningkatkan kesehatan mental, kesehatan kognitif, kualitas tidur, dan mengurangi kadar lemak tubuh.

3. Pada Wanita Hamil dan Pascapersalinan
Aktivitas fisik dapat menurunkan risiko preeklampsia, hipertensi gestasional, diabetes gestasional, peningkatan berat badan yang berlebihan selama kehamilan, komplikasi persalinan, depresi pascapersalinan, dan komplikasi pada bayi yang baru lahir. Aktivitas fisik juga tidak memiliki efek negatif terhadap berat lahir bayi atau peningkatan risiko kelahiran mati.

Aktivitas fisik secara teratur berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dan mengurangi berbagai risiko penyakit.

Share this Post: