ASN BerAKHLAK #Bangga Melayani Bangsa

Detail Berita

KENALI ASMA

Blog Single

Apa Itu Asma?

Asma adalah salah satu masalah paru-paru yang membuat pengidapnya kesulitan bernapas akibat peradangan dan penyempitan pada saluran pernapasan.

Tak hanya kesulitan bernapas, asma juga menyebabkan gejala lain seperti mengi, batuk-batuk, dan nyeri dada. 

Saluran pernapasan pada pengidap asma lebih sensitif dibandingkan dengan orang lain tanpa asma.

Ketika paru-paru teriritasi akibat zat pemicu (asap rokok, debu, bulu binatang, dll.) maka otot-otot saluran pernapasan pada pengidapnya menjadi kaku dan menyempit.

Gejala Asma

Seseorang yang mengidap asma bisa mengalami beragam gejala, seperti:

  • Sesak dada; Batuk, terutama pada malam atau dini hari; Sesak napas; Mengi, yang menyebabkan suara siulan saat mengeluarkan napas. 

Pola gejala pada setiap pengidap asma pun bisa berbeda. Meski begitu, pola gejala yang paling umum yaitu:Datang dan pergi seiring waktu atau dalam hari yang sama; Mulai atau memburuk dengan infeksi virus, seperti pilek;

  • Dipicu oleh olahraga, alergi, udara dingin, atau hiperventilasi karena tertawa atau menangis; Lebih buruk di malam hari atau di pagi hari.

Ketahui lebih lanjut penjelasan mengenai gejala asma 

Komunikasi dengan dokter dapat dengan mudah kamu lakukan melalui fitur chat dengan dokter kapan dan di mana saja. Yuk, dicoba sekarang!

Faktor Risiko Asma

Bakteri yang berasal dari debu sering menjadi pemicu utama penyakit asma.

Bakteri tersebut bernama endotoxin yang umumnya berada pada perkakas rumah, terutama di kamar tidur yang menimbulkan gejala asma.

Faktor risiko lain yang dapat memicu penyakit asma, antara lain:

  • Rokok.
  • Bulu binatang.
  • Udara dingin.
  • Infeksi virus.
  • Paparan zat kimia.
  • Aktivitas fisik.
  • Infeksi paru-paru dan saluran napas bagian atas.
  • Pekerjaan tertentu seperti tukang las, kayu, atau pekerja pabrik tekstil;
  • Emosi yang berlebihan (tertawa terbahak-bahak atau kesedihan yang berlarut-larut).
  • Alergi makanan, seperti kacang-kacangan.

Penyebab Asma

Asma adalah jenis penyakit yang dapat menimpa segala usia.

Kondisi ini paling sering disebabkan oleh debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik, infeksi virus sampai paparan zat kimia.

Namun, hingga kini penyebab utama asma belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, pengidap asma terbukti memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif. 

Ketika paru-paru terkena iritasi, maka otot saluran pernapasan jadi kaku dan menyempit. Kemudian, produksi dahak meningkat, sehingga membuat pengidapnya kesulitan bernapas.

Pada anak-anak, gejala asma akan menghilang dengan sendirinya saat memasuki usia remaja.

Namun, anak-anak yang memiliki gejala asma cukup berat, kondisinya bisa bertahan atau muncul kembali di masa mendatang. 

Apakah Gejala Asma Sering Kambuh? Saatnya Konsultasi ke Dokter Ini.

Rekomendasi Dokter di Halodoc yang Bisa Mengobati Asma

Penanganan dini bisa membantu menghindari komplikasi asma yang bisa mengancam jiwa.

Berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Itulah berbagai daftar dokter spesialis yang bisa kamu hubungi untuk mengatasi asma.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi 

Diagnosis Asma

Di tahap awal, dokter akan melakukan wawancara medis (anamnesis) dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu.

Perlu kamu ketahui bahwa diagnosis asma didasari oleh gejala yang bersifat episodik, gejala berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada, dan variabilitas yang berkaitan dengan cuaca. 

Untuk membantu menegakkan diagnosis asma, dokter mungkin perlu melakukan beberapa pemeriksaan penunjang.

Contohnya faal paru dengan alat spirometer. Pengukuran faal paru digunakan untuk menilai: 

  • Obstruksi jalan napas;
  • Reversibiliti kelainan faal paru;
  • Variabiliti faal paru, sebagai penilaian tidak langsung hiperes-ponsif jalan napas.

Ada pula beberapa tes lainnya untuk membantu dokter untuk mendiagnosis asma, yaitu:

  • Pemeriksaan arus puncak ekspirasi dengan alat peak flow rate meter;
  • Uji reversibilitas (dengan bronkodilator);
  • Uji provokasi bronkus, untuk menilai ada/tidaknya hiperaktivitas bronkus;
Share this Post: